Cara Mengetahui Kualitas Bahan Kaos dan Sablon
Kaos
Terdapat
beberapa acuan penting yang dapat anda perhatikan sebelum anda membeli kaos.
Setiap anak remaja sekarang pasti akan tertarik membeli sebuah kaos jika kaos
tersebut berlabel “KAOS DISTRO“.
Memang tidak perlu dipungkiri jika Kaos dengan label “KAOS DISTRO” memiliki Bahan, Sablon, dan Jahitan kaos yang
terbilang BAGUS. Tiga hal inilah yang
menjadi acuan setiap outlet distro dalam membuat kaos-kaos dengan merk, label
dan design mereka sendiri, dari bahan, sablon dan jahitan kaos itu sendiri.
BAHAN
KAOS
Jenis
bahan kaos yang umum ditemukan adalah Cotton Combed, Cotton Carded, CVC, TC,
PE.
Jenis bahan kaos di atas umumnya digunakan untuk kaos oblong. Untuk kaos
berkerah atau kaos polo (polo shirt), biasanya digunakan bahan cotton pique
atau lacoste. Sedangkan untuk jaket, jumper, atau hoodie biasanya digunakan
bahan fleece atau terry.
Jika
anda mengutamakan kenyaman, pastikan menggunakan kaos yang menggunakan bahan
100% cotton. Perlu untuk diketahui bahwa masing-masing pabrik kaos menghasilkan
kualitas produk yang berbeda-beda, dikarenakan perbedaan bahan baku kapas,
perbedaan proses produksi dan quality control, serta perbedaan proses washing
serta finishingnya.
Bahan
kaos 100% cotton adalah bahan kaos yang 100% terbuat dari serat kapas alam dan
memiliki karakteristik bahan yang relatif halus, dingin, nyaman dipakai, dan
menyerap keringat.
1. Cotton Combed
Serat
benang lebih halus. hasil rajutan dan penampilan bahan lebih halus dan rata.
Berdasarkan jenis benang yang digunakan serta setting gramasi (gr/m2) di mesin
rajutnya, bahan cotton combed memiliki beberapa jenis yaitu 20s, 24s, 30s, dan
40s. Semakin besar angkanya, semakin halus dan tipis bahannya, dan semakin mahal
pula harganya. Untuk kaos distro umumnya menggunakan jenis 20s dan 30s,
sedangkan untuk jenis lainnya, biasanya dipakai untuk item dengan design
tertentu, seperti kaos khusus wanita atau pakaian dalam, disesuaikan dengan
karakter bahannya.
Benang 20s : Memiliki ketebalan
antara 180 – 220 gram/m2
Benang 24s : Memiliki ketebalan antara 170 – 210 gram/m2
Benang 30s : Memiliki ketebalan antara 140 – 160 gram/m2
Benang 40s : Memiliki ketebalan antara 110 – 120 gram/m2
2. Cotton Carded
Seperti
halnya bahan cotton combed, bahan cotton carded memiliki beberapa jenis yaitu
20s, 24s, dll, berdasarkan jenis benang yang digunakan serta setting gramasi
(gr/m2) di mesin rajutnya. Hanya saja serat benang yang digunakan dalam bahan
cotton carded ini kurang halus. Hasil rajutan dan penampilan bahan kurang halus
dan kurang rata. Umumnya bahan cotton carded ini digunakan untuk kaos-kaos
dengan target pasar kelas menengah, karena harganya relatif murah dibandingkan
cotton combed. Cotton carded memiliki tekstur kurang halus namun tetap nyaman
dipakai karena terbuat dari 100% serat kapas alam.
3. CVC (Cotton Viscose)
Jenis
bahan ini adalah campuran dari 55% Cotton Combed dan 45% Viscose. Kelebihan
dari bahan ini adalah tingkat shrinkage nya (susut pola) lebih kecil dari bahan
Cotton. Jenis bahan ini juga bersifat menyerap keringat.
4. TC Combed (Teteron Cotton)
Jenis
bahan ini adalah campuran dari 35% Cotton Combed dan 65% Polyester (Teteron).
Dibandingkan bahan kaos Cotton, bahan TC kurang bisa menyerap keringat dan agak
panas di badan. Kelebihannya jenis bahan TC lebih tahan shrinkage (tidak susut
atau melar) meskipun sudah dicuci berkali-kali. Harganya pun relatif lebih
murah.
5. Polyester atau PE
Jenis
bahan ini terbuat dari serat sintetis atau buatan dari hasil minyak bumi kemudian
dibuat untuk bahan kaos berupa serat fiber poly. Karena sifat bahan dasarnya,
maka jenis bahan ini tidak bisa menyerap keringat dan panas jika dipakai.
6. Hyget
Jenis
bahan ini juga terbuat dari plastik, namun lebih tipis. Banyak digunakan untuk
keperluan kampanye partai karena harganya yang sangat murah.
SABLON
KAOS
Kali
ini saya akan lebih mengarah kepada penjelasan tentang jenis-jenis tinta sablon
itu sendiri. Tinta bahan kaos terdiri dari 2 jenis tinta, yaitu tinta yang
berbasis air atau waterbase inks dan tinta yang berbasis minyak atau solvenbase
yang juga sering disebut plastisol.
1. Tinta Jenis Waterbase / Berbasis
Air
- Rubber, Tinta ini digunakan
khusus untuk sablon diatas kain gelap. Sebab tinta ini bersifat pekat, dapat
menutup permukaan warna kain dengan baik. Tinta rubber umumnya digunakan untuk
underbase, underbase sendiri difungsikan sebagai penutup warna kain sebelum
penyablonan warna-warna diatasnya. Tinta rubber sendiri dibagi menjadi dua
jenis untuk dua fungsi kegunaan. Jenis pertama adalah tinta rubber white yang
digunakan untuk underbase/dasar, bisa juga digunakan untuk mendapatkan
warna-warna pastel/muda. Jenis kedua adalah rubber color yang digunakan untuk
pencampuran warna-warna tua. Untuk mendapatkan warna putih yang bersih dan
cemerlang, campurkan tinta rubber white dengan sedikit pigmen/pewarna berwarna
nila atau ungu.
- Coating / Transparan, umumnya
difungsikan sebagai pelapisan hasil sablon, sehingga hasil sablon lebih
cemerlang atau mengkilap. Tinta ini memiliki bentuk seperti tinta extender yang
transparan, tetapi memiliki kandungan yang lebih kuat atau lebih keras. Tinta
ini baik sekali untuk teknik penyablonan separasi empat warna dengan terlebih
dahulu memberikan rubber white pada permukaan bahannya.
- Extender, Tinta in bersifat
transparan, hanya cocok untuk penggunaan diatas bahan putih atau bahan-bahan
berwarna terang. Sifat dari cat ini adalah menyatu / menyerap pada bahan.
- Super White, Tinta ini hampir
sama jenisnya dengan tinta rubber, terdiri dari dua jenis yaitu white dan
color. Tinta ini sifatnya lebih mendekati tinta extender yaitu menyatu dengan
bahan dan transparan, serta dapat disablon diatas dasar bahan berwarna gelap.
- Puff / Timbul, Tinta ini
terdapat pada kedua jenis tinta baik underbase maupun plastisol. Tinta ini
memerlukan pemanasan yang akan mengakibatkan tinta ini mengembang dengan efek
timbul.
2. Tinta Jenis Plastisol / Solvenbase
/ Berbasis Minyak
- Tinta ini berbahan dasar PVC
dan harganya cukup mahal serta membutuhkan peralatan khusus untuk
pengeringannya. Sebab tinta ini tidak dapat kering dengan sendirinya seperti
tinta waterbase pada umumnya. Untuk dapat kering dengan baik, tinta ini
memerlukan suhu mencapai 160 derajat celcius serta membutuhkan beberapa
peralatan seperti conveyor curing dan flash curing. Setelah pengeringan dengan
benar, tinta plastisol ini memiliki daya rekat yang sangat baik. Tinta ini
sering digunakan untuk menciptakan efek-efek yang menakjubkan seperti high
density. Dan t-shirt yang menggunakan tinta plastisol selalu diberi peringatan
”Do not iron on design”, sebab tinta ini akan meleleh jika terkena panas secara
langsung dari setrika.
- All Purpose, Tinta ini
berbentuk transparan, bersifat seperti extender pada tinta waterbase. Sebab
tinta ini hanya baik digunakan pada kain berwarna putih atau terang.
- High Opasity, Tinta ini mempunyai sifat seperti rubber dalam waterbase, hanya
saja tinta ini mempunyai daya tutup yang lebih baik pada permukaan bahan jika
dibandingkan dengan tinta rubber. Tinta ini dapat digunakan untuk teknik high
density.
- Athletic Plastisol, Tinta ini bersifat lentur atau elastis sehingga sangat
cocok untuk penyablonan diatas kain polymesh, spandex atau kain dengan motif
berlubang-lubang.
- Cork Base, Berjenis plastisol, tinta ini dapat digunakan untuk teknik high
density yang akan menghasilkan efek seperti busa atau gabus. Tinta ini memiliki
kelenturan dan fleksibelitas yang tinggi sehingga cukup baik untuk penyablonan
diatas bahan yang memiliki kelenturan tinggi seperti bahan Spandek dan Rib.
Tinta ini juga tidak diperbolehkan untuk di dry clean, bleach atau disetrika.
Shimmer Gold & Base, Tinta dari jenis plastisol ini diformulasikan untuk
menghasilkan warna seperti metalik. Tinta ini berbentuk pasta dan siap pakai.
Tinta ini sangat baik digunakan untuk heat transfer, baik itu cold peel maupun
hot peel. Sangat baik digunakan pada kain knitting, cotton, polyster dan rayon.
Tidak disarankan untuk pemakaian pada kain jenis nylon atau lycra.
High Density Clear, Tinta yang bersifat transparan, tinta ini menghasilkan efek
sablon yang mengkilap dan terkesan basah.
Wiflex Luna Clear, Tinta plastisol transparan yang tidak terlihat dengan sinar
lampu biasa, akan muncul jika terkena sinar ultraviolet.
dll.
Sebenarnya masih banyak lagi
jenis-jenis tinta sablon yang digunakan pada kaos-kaos distro, baik pada tahap
awal ataupun penyempurnaan design yang digunakan, tetapi jenis-jenis tinta di
atas lah yang sering digunakan untuk kaos-kaos distro.