SEJARAH CETAK SABLON KAOS DAN PERKEMBANGANNYA
Selasa, 21 Februari 2017
Rabu, 15 Februari 2017
TIPS MEMILIH JENIS BAHAN KAOS
Posted on 11:18by Jangkrik Tshirt Jogja with No comments
TIPS MEMILIH JENIS BAHAN KAOS
Untuk mendapatkan hasil pembuatan kaos sablon yang optimal, salah satunya dipengaruhi oleh pemilihan bahan kaos yang tepat. Perlu di ketahui bahwa bahan baku kaos sangat beragam, masing-masing memiliki keunikan sendiri sesuai kebutuhan masing-masing orang.
Berikut hal-hal yang perlu Anda perhatikan dalam memilih bahan baku kaos
1. 100% COTTON COMBED
Serat benang lebih halus. Hasil rajutan dan penampilan bahan lebih halus dan rata. Berdasarkan jenis benang yang digunakan serta setting gramasi (gr/m2) di mesin rajutnya, bahan cotton combed memiliki beberapa jenis: 20s, 24s, 30s, 40s. Semakin besar angkanya, semakin halus dan tipis bahannya, dan semakin mahal harganya. Untuk kaos distro umumnya memakai jenis 20 s dan 30s, sedangkan untuk jenis lainnya, biasanya dipakai juga untuk item dengan desain tertentu, seperti kaos khusus cewek atau pakaian dalam, menyesuaikan karakter bahannya.
2. 100% COTTON CARDED
Kalau ini bahan kualitas No. 2, nama lainnya bisa juga semi combed. Seperti halnya bahan cotton combed, bahan cotton carded memiliki beberapa jenis: 20s, 24s, dll, berdasarkan jenis benang yang digunakan serta setting gramasi (gr/m2) di mesin rajutnya. Hanya saja serat benang yang digunakan dalam bahan cotton carded ini kurang halus. Hasil rajutan dan penampilan bahan kurang halus dan kurang rata. Umumnya bahan cotton carded ini digunakan untuk kaos-kaos dengan target pasar kelas menengah, karena harganya relatif lebih murah dibandingkan cotton combed, memiliki tekstur kurang halus namun tetap nyaman dipakai karena terbuat dari 100% serat kapas alam.
3. TC (TETERON COTTON)
Jenis bahan ini adalah campuran dari 35% Cotton Combed dan 65% Polyester (Teteron). Dibandingkan bahan kaos katun (Cotton), bahan TC kurang bisa menyerap keringat dan agak panas di badan. Kelebihannya jenis bahan TC lebih tahan ’shrinkage’ (tidak susut atau melar) meskipun sudah dicuci berkali-kali. Harganya pun relatif lebih murah.
4. CVC ( COTTON VISCOSE)
Jenis bahan ini adalah campuran dari 55% Cotton Combed dan 45% Viscose. Kelebihan dari bahan ini adalah tingkat shrinkage-nya (susut pola) lebih kecil dari bahan Cotton. Jenis bahan ini juga bersifat menyerap keringat.
5. POLYESTER dan PE
Jenis bahan ini terbuat dari serat sintetis atau buatan dari hasil minyak bumi kemudian dibuat untuk bahan kaos berupa serat fiber poly. Karena sifat bahan dasarnya, maka jenis bahan ini tidak bisa menyerap keringat dan panas jika dipakai.
6. HYGET
Jenis bahan ini juga terbuat dari plastik, namun lebih tipis. Banyak digunakan untuk keperluan kampanye partai karena harganya yang sangat murah.
Demikianlah tips untuk Anda dalam memilih bahan baku kaos. Banyak variasi bahan baku yang tersedia dan selanjutnya sesuaikanlah dengan keinginan Anda. Semoga pengetahuan di atas bisa membantu Anda dalam memilih mana bahan kaos yang tepat.
Jumat, 10 Februari 2017
SEJARAH KAOS
Posted on 16:31by Jangkrik Tshirt Jogja with No comments
SEJARAH T-SHIRT / KAOS OBLONG
Kaos dalam bahasa inggris kita kenal dengan sebutan T-shirt. Dinamakan seperti itu karena bentuknya memang menyerupai huruf T. Namun ada pula sumber yang mengatakan bahwa huruf T tersebut merupakan kependekan dari Training. Dimana saat itu tentara Inggris dan Amerika pada abad ke 19 sampaii awal abad 20 memakai seragam training shirt sebagai latihan. Karena itulah penyebutan training shirttersebut kemudian dipendekkan menjadi T-shirt. Meskipun tak banyak yang tahu akan sejarah kaos ini, namun ternyata situs ensiklopedi terbesar yaitu Wikipedia lebih mengetahui dan mencatat sejarah kaos.
Dari sumber tersebut diterangkan bahwa kaos pertama kali dipopulerkan oleh Marlon Brando pada tahun 1974. Penggunaan kaos tersebut mulai popular karena ia memerankan tokoh Stanley Kowalsky dalam pentas teater dengan lakon “A street named desire” karya Tenesse William, di Broadway, AS. Pada saat itu model kaos yang ia gunakan adalah kaos yang melekat pada tubuh sehingga memperlihatkan lekukan-lekukan tubuh Marlon Brando. Meskipun dari situ orang-orang atau penonton kagum melihat penampilan tersebut namun ternyata ada sekelompok orang yang menganggap bahwa pemakaian kaos di depan publik dan untuk aktivitas sehari-hari adalah hal yang kurang ajar. Mereka menganggap bahwa kaos adalah pakaian dalam sehingga tidak pantas untuk digunakan di depan umum. Berawal dari itu kemudian muncul polemic kaos oblong.
Di Indonesia sendiri, awal kepopuleran kaos konon dibawa oleh orang-orang belanda. Karena di Indonesia pada waktu itu teknologi pemintalan belum secanggih sekarang maka harga kaos pun tinggi. Saat itu kaos dianggap sebagai barang mahal yang sulit dijangkau oleh masyarakat. Pertama kali masuk ke Indonesia pada tahun 70-an, model kaos yang pertama kali terkenal adalah kaos yang ketat dan berbahan kain katun tipis, berwarna putih dan melekat di badan. Beberapa merek yang dulu menjadi primadona merek kaos adalah Swan dan 77. Kemudian ada pula merek lokal seperti Cabe Rawit, Manggir, dan lain-lain.
Pada tahun 1980-an, pertumbuhan kaos semakin berkembang pesat. Industry-industri kreatif semakin berkembang di Indonesia sehingga semakin banyak merek-merek lokal yang menjadi raja kaos di negeri sendiri. Bahkan merek-merek tersebut masih bisa eksis sampai saat ini. Beberapa merek kaos yang tak asing bagi kita seperti Joger dari Bali, Dagadu dari Jogja dan C59 dari Bandung. Kaos-kaos tersebut dikenal karena desainnya yang unik dan berbeda dengan kaos yang ada di pasaran. Bahkan kaos-kaos tersebut biasanya sengaja dibeli sebagai oleh-oleh untuk sahabat atau keluarga.
Tahun berganti tahun dan era berganti era maka industri kaos di tanah air semakin berkembang. Kaos mulai popular digunakan sehari-hari dan berbagai macam industri kreatif mucncul dengan pesat. Pada tahun 1990 mulai marak toko-toko penjual kaos yang membuat, menjual, dan mendistribusikan sendiri kaos buatan mereka di toko. Konsep tersebut kini kita kenal dengan sebutan Distro atau “Distribution Outlet”. Berawal dari distro ini kaos tidak lagi dianggap sebagai pakaian yang jelek, lusuh dan murahan. Karena kaos-kaos yang dijual di distro memiliki kualitas yang sangat bagus, desain yang keren sesuai dengan target pasar hingga harga yang ditawarkan pun seringkali lebih mahal. Selain menjual kaos, distro juga menjual berbagai macam barang-barang lainnya seperti topi, stiker, jaket, sepatu, tas dan lainnya.
Pada awal tahun 2000an mulai marak distro-distro yang menjual kaos dengan berbagai macam desain. Namun biasanya satu distro memasang target market tertentu yang spesifik. Seperti target untuk anak muda dengan desain yang keren, target untuk orang tua dengan desain yang simpel, hingga untuk target muslim dengan desain kaos keluarga muslim. Di era digital saat ini bahkan pemasaran kaos pun lebih luas. Tak perlu membuat toko seperti distro untuk mendapatkan pelanggan dan pembeli. Jika ingin berjualan kaos dan belum memiliki cukup modal untuk menyewa toko atau membeli tanah maka sebaiknya Anda mendistribusikan atau memasarkan melalui situs. Dengan begitu calon pelanggan yang ada di daerah yang jauh tetap bisa memesan kaos yang Anda produksi melalui sekali klik dan hanya berselancar di internet. Dengan begitu antara penjual dan pembeli sama-sama diuntungkan. Nuqtoh.com juga menyediakan website sebagai sarana memudahkan pembeli untuk mendapatkan kaos family keluarga kesayangan Anda. Sehingga dalam satu klik maka kebutuhan untuk memiliki kaos yang sama untuk seluruh keluarga dapat dipenuhi dengan mudah tanpa perlu repot.
Kontak kami :
W.A : 087838380888
BBM : 52820605
Telp : 087738626309
W.A : 087838380888
BBM : 52820605
Telp : 087738626309
Langganan:
Postingan (Atom)