Sabtu, 22 Juli 2017

JANGKRIK TSHIRT ADA DI PASAR KANGEN JOGJA 22-29 JULI 2017

Untuk mengenang kembali  suasana budaya tempo dulu, para seniman dan budayawan Yogyakarta kembali menggelar event Pasar Kangen Jogja mulai tanggal 22-29 Juli 2017 bertempat di Taman Budaya Yogyakarta. Event Pasar Kangen digelar setiap tahun dan untuk tahun 2017  merupakan event yang ke sepuluh. Pasar Kangen Jogja dikemas dengan memadukan unsur kultural dan ekonomi kerakyatan sehingga masyarakat yang datang tidak hanya bisa menyaksikan kesenian tradisional tetapi juga bisa menikmati kuliner tempo dulu.
Pasar Kangen Jogja 2017 ini memberikan ruang berekspresi bagi para pelaku seni tradisi dan juga ruang ekonomi bagi masyarakat kelas bawah. Kegiatan yang dikemas secara apik ini dimaksudkan sebagai ajang nostalgia untuk mengenang kembali tentang peristiwa budaya yang dulu pernah ada. Bagi masyarakat generasi tua Pasar Kangen menjadi media konfirmasi tentang apapun yang dulu pernah dialami sedangkan bagi generasi muda Pasar Kangen menjadi satu pengalaman yang baru.
Sebanyak 155 tenant akan meramaikan Pasar Kangen Jogja 2017. Dari 155 tenant itu 100 tenant diantaranya merupakan stand kuliner sedangkan sisanya merupakan stand kerajinan. Tenant yang bergabung dalam Pasar Kangen Jogja telah diseleksi oleh pihak panitia penyelenggara sehingga stand-stand tersebut benar-benar mewakili suasana tempo dulu.
Pasar Kangen Jogja yang awalnya digelar sebagai program trauma healing atas peristiwa gempa 2006 itu kini telah menjadi ajang budaya dan ekonomi kreatif yang mampu menciptakan kesejahteraan, baik kesejahteraan secara budaya maupun secara ekonomi.


Jangkrik Tshirt merupakan salah satu tenant yang bergabung di pasar kangen jogja. Ini adalah partisipasi aktif Jangkrik Tshirt dalam kegiatan rutin di jogja serta bentuk eksistensi kita kepada public dalam hal kerajinan khususnya kaos. Selanjutnya untuk lebih mengenal Jangkrik Tshirt silahkan datang dan buktikan kualitas produk kami di event Pasar Kangen Jogja yang berlangsung tanggal 22-29 Juli 2017 pukul 10.00 - 22.00 WIB.





Selasa, 11 Juli 2017

FAKTA TENTANG KAOS YANG GAK KITA TAU


Salah satu item fashion favorit masa kini adalah kaos atau t-shirt. Ringkas, nyaman dan terkesan stylish mungkin menjadi beberapa hal yang membuat kaos ini menjadi pilihan terbaik bagi sebagian besar orang saat sekarang.
Kaos kini sudah tidak bisa dipisahkan dengan kehidupan sehari-hari dan menjadi salahsatu kebutuhan sandang yang termasuk dalam kebutuhan utama.

Tapi apakah kamu tau fakta lebih jauh tentang pakaian kesayangan kamu tersebut?

Awalnya Adalah Daleman Tentara Inggris dan Amerika di Abad 19
Jadi sebenernya kaos atau t-shirt itu baju daleman gitu deh, dan yang biasa gunain tentara. Modelnya juga belum kayak sekarang, masih standar banget dan warnanya juga gak macem-macem.

Mulai Dikenal Setelah Dipake Marlon Brando
Kamu tau kan siapa itu Marlon Brando? Itu loh yang jadi Don Vito Corleone di film The Godfather. Apa, kamu gak tau film The Godfather? Keterlaluan! Ya udah abis baca artikel ini langsung tonton yah. Jadi di tahun 1947 si Marlon Brando ini main teater berjudul A Street Named Desire. Nah, dalam cerita tersebut doi pake kaos, dan akhirnya bikin orang mulai melirik pakaian dalam tersebut. Tapi si kaos ini baru bener-bener populer setelah di tahun 1955 si James Dean make di film Rebel Without a Cause.

Perkenalkan ini namanya Mas Marlon Brando .,, pastinya ngehits abis di jamannnya

Sempat Jadi Polemik
Karena hakikatnya adalah baju daleman, kaos atau tshirt sempat diprotes oleh beberapa kalangan yang gak setuju kalau kaos dipake buat pakaian sehari-hari. Tapi sebaliknya anak-anak muda nganggepnya kaos itu keren dan sebagai bentuk perlawanan. Nah, makanya di tahun 1961 sebuah organisasi bernama Underwear Institute menuntut supaya kaos atau tshirt diakuin sebagai pakaian sopan.

Sebagai Bentuk Ungkapan
Sekarang sih kaos atau tshirt udah hal yang umum banget. Bentuk dan warnanya juga udah macem-macem. Bahkan udah bisa naro gambar dan tulisan di atas kaos. Nah, gambar dan tulisan ini lah yang akhirnya sering dijadiin bentuk ungkapan sang pemakai



Kalau lengannya Dipotong Jadinya "You Can See"
Gak tau dari mana istilah kaos atau tshirt tanpa lengan ini namanya jadi you can see. Tapi konon sih katanya karena dengan tiadanya lengan, maka kamu bisa ngeliat ketiak orang yang make.



Kaos Paling Mahal Seharga $400,000
Konon sih ada berliannya
Beginilah penampakan kaos yang mahal


Bagaimana? Sudah tahu bagaimana sejarah dan fakta unik di balik sebuah kaos? Jangan lupa untuk berbagi dengan teman dan sahabat anda sesama penggemar kaos.

Cetak kaos mu di Jangkrik Tshirt dengan teknik yang rapih dan berkualitas. Teknik cetak hingga finishing dari Jangkrik Tshirt sangat teliti,yang menjadikan kaos atau baju yang kami produksi memiliki produksi yang berkualitas. Sablon Kaos yang baik bisa kita lihat dari kontras dan warna yang akan dihasilkan dari sablonan tersebut. Kesamaan warna dari gambar akan menjadikan kualitas sablon sama dengan gambar yang anda inginkan. Tunggu apa lagi kirim segera desainmu
Kontak kami :
W.A   : 087838380888
BBM  : 52820605
Telp    : 087738626309



Sabtu, 08 Juli 2017

Festival Layang-layang Nasional 2017 Siap Digelar di Pantai Parangkusumo

Festival Layang-layang Nasional 2017 Siap Digelar di Pantai Parangkusumo

Perkumpulan Pekarya Layang-layang Indonesia (PERKALIN) akan menyelenggarakan Festival Layang-layang Nasional 2017dengan dukungan penuh oleh Dinas Pariwisata DIY. Rencananya festival ini digelar tanggal 8-9 Juli 2017 di Pantai Parangkusumo Bantul dengan tema Merajut kebersamaan dalam kebhinekaan.

Festival ini rencananya diikuti 45 klub pekarya dan pelayang dari seluruh Indonesia. Istimewa direncanakan turut serta dua peserta eksebisi internasional, yakni Nitesh Lakum/Dreamz Kite Club dari India, satunya dari Tuk Mid/Norman Kite Club dari Malaysia.

Ketua panitia Harry Cahya mengatakan bahwa Festival ini adalah festival layang-layang tingkat nasional kelima yang diselenggarakan PERKALIN. Tahun ini ada 5 kategori yang akan dilombakan, yakni kategori layangan tradisional, layangan 2 dimensi, layangan 3 dimensi, layangan tren naga, dan rokaku challenge. Para peserta akan memperebutkan piala raja dari Sultan Hamengku Buwono X, yang menjadi trophy bergilir. Piala Raja ini merupakan trophy bergilir bergengsi, dan menjadi lambang supremasi kreatifitas pekarya layang-layang.

Para peserta nantinya akan dipilih juara 1, juara 2, juara 3, harapan 1 dan harapan 2. Mereka yang mendapat poin tertinggilah yang menjadi juara. "Secara khusus festival ini juga diadakan eksebisi layang bertema Burung Garuda. Ini untuk menumbuhkan rasa kebangsaan," katanya.

Setiap daerah memiliki layang-layang dengan ciri khas masing-masing. Para peserta festival tidak akan dibatasi kreatifitasnya. Meski layang-layang berbeda bentuk, warna, dan hiasan, diharapkan layang-layang tersebut dapat menjadi satu di angkasa Pantai Parangkusumo Bantul.

Harapannya beraneka kreasi layang-layang dari setiap daerah, pada festival ini dapat menyatu dalam satu langit, satu udara, satu angkasa, satu dirgantara yang sama di Indonesia. Selain itu, Tradisi Pekalin  disetiap hajat festival, tidak melupakan adanya work shop layang-layang bagi anak-anak, baik Paud, TK dan ank-anak SD. Akan ada 150 anak peserta work shop. Apa itu layang layang bagaimana membuat dan menerbangkan. Gambar layang-layang untuk anak-anak pun, dibuat sesuai dengan tema, yaitu Garuda Pancasila.

Yuks Gaes siap-siap nonton..,,,



Selasa, 04 Juli 2017

Tradisi Mudik

Lebaran selalu menjadi momentum untuk masyarakat Indonesia pulang ke kampung halaman atau dinamakan mudik.

Orang-orang rela antre, berdesak-desakan serta macet panjang demi bisa melaksanakan tradisi pulang ke kampung halaman dan berkumpul bersama keluarga saat lebaran.

Fenomena mudik lebaran di Indonesia memang unik dan jarang ditemukan di negara lain. Sekitar satu minggu sebelum lebaran, para perantau berbondong-bondong meninggalkan ibukota dan kembali ke kampung halaman. Mudik secara khusus memang ditujukan untuk momentum pulang kampung saat lebaran saja. Sedangkan pulang kampung yang dilakukan pada hari biasa, tidak mendapat sebutan mudik. Lantas bagaimana awal mula tradisi mudik lebaran di Indonesia?


Tapi pernahkan kita penasaran dan bertanya, mengapa pulang kampung saat Lebaran itu dinamakan mudik?
Istilah mudik ternyata punya arti tersendiri lo, lalu apa ya artinya?

Awal Mula Tradisi  Mudik Lebaran di Indonesia
Dahulu antara mudik dan lebaran tidak memiliki kaitan satu sama lain. Dalam bahasa Jawa ngoko, Mudik berarti ‘Mulih dilik’ yang berarti pulang sebentar saja. Namun kini, pengertian Mudik dikaitkan dengan kata ‘Udik’  yang artinya kampung, desa atau lokasi yang menunjukan antonim dari kota. Lantas pengertian ini ditambah menjadi ‘Mulih Udik’ yang artinya kembali ke kampung atau desa saat lebaran.

Sebenarnya tradisi mudik merupakan tradisi primordial masyarakat petani Jawa yang sudah berjalan sejak sebelum zaman Kerajaan Majapahit.  Dahulu para perantau pulang ke kampung halaman untuk membersihkan makam para leluhurnya. Hal ini dilakukan untuk meminta keselamatan dalam mencari rezeki.

Namun istilah mudik lebaran baru berkembang sekitar tahun 1970-an. Saat itu Jakarta sebagai ibukota Indonesia tampil menjadi satu-satunya kota di Indonesia yang mengalami perkembangan pesat. Saat itu sistem pemerintahan Indonesia tersentral di sana dan ibukota negara melesat dengan berbagai kemajuannya dibandingkan kota-kota lain di Tanah Air.

Bagi penduduk lain yang berdomisili di desa, Jakarta menjadi salah satu kota tujuan impian untuk mereka mengubah nasib. Lebih dari 80 persen para urbanis datang ke Jakarta untuk mencari pekerjaan.  Mereka yang sudah mendapatkan pekerjaan biasanya hanya mendapatkan libur panjang pada saat lebaran saja. Momentum inilah yang dimanfaatkan untuk kembali ke kampung halaman.

Hal ini terus berlanjut dan semakin berakar ketika banyak urbanis yang mencoba peruntungannya di kota. Tidak hanya di Jakarta, tradisi perpindahan penduduk dari desa ke kota juga terjadi di ibukota provinsi lainnya di Indonesia. Terlebih dengan diterapkan otonomi daerah pada tahun 2000, maka orang semakin banyak mencari peruntungan di kota.

Sama seperti halnya di Jakarta, mereka yang bekerja di kota hanya bisa pulang ke kampung halaman pada saat liburan panjang yakni saat libur lebaran. Sehingga momentum ini meluas dan terlihat begitu berkembang menjadi sebuah fenomena.

Media juga memiliki andil besar dalam mem-branding kegiatan pulang kampung ini menjadi sebuah tradisi wajib saat lebaran.  Dengan adanya program perusahaan dan pemerintah yang memudahkan kegiatan pulang kampung, tradisi ini pun semakin berakar.

Namun masyarakat memang tidak bisa meninggalkan tradisi mudik ini. Ada hal-hal yang membuat perantau wajib melaksanakan pulang kampung. Pertama mudik menjadi jalan untuk mencari berkah karena bisa bersilaturahmi dengan keluarga, kerabat dan tetangga. Kegiatan ini juga menjadi pengingat asal usul daerah bagi mereka yang merantau.

Tradisi mudik bagi perantau di ibu kota juga bertujuan menunjukkan eksistensi keberhasilannya. Selain itu, juga ajang berbagi kepada sanak saudara yang telah lama ditinggal untuk ikut merasakan keberhasilannya dalam merantau. Mudik juga menjadi terapi psikologis memanfaatkan libur lebaran untuk berwisata setelah setahun sibuk dalam rutinitas pekerjaan sehingga saat masuk kerja kembali memiliki semangat baru.

Semoga informasi ini menambah pengetahuan baru bagi anda dan terimakasih sudah membaca.

Jankrik Kaos Jogja

Kontak kami :
W.A : 087838380888
BBM : 52820605
Telp : 087738626309